Rakyat Press. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, bahwa negara
Indonesia saat ini sedang sakit. Bisa dilihat dari aspek
kesejahteraannya, misal di Singapura, rakyatnya itu lebih kaya 12 kali
dari rakyat Indonesia. “Jadi rakyat Singapura itu 12 kali lebih kaya
dari rakyat Indonesia,” tegasnya saat memberikan kuliah umum wawasan
kebangsaan bertema “Paradoks Indonesia” yang diikuti sekira 2000 orang
mahasiswa dan mahasiswi se-Provinsi Jambi, di kawasan Pasar, Kota Jambi.
Indikator lain yang menunjukan keprihatinannya, cadangan devisa
Indonesia mungkin sudah hancur. “BUMN adalah pertahanan terakhir Bangsa
Indonesia, kita tidak ingin BUMN hancur,” ujar Prabowo. Menurut Prabowo,
perguruan tinggi adalah suatu lembaga pendidikan untuk mencetak kader
suatu bangsa. Untuk itu, berhasil atau tidaknya suatu negara ditentukan
oleh pendidikan perguruan tinggi. “Kesadaran suatu bangsa, pencerahan
suatu bangsa itu bersumber dari perguruan tinggi,” ujarnya.
Menurut Prabowo, hari-hari sekarang adalah hari politik, musim
politik yang akan menentukan pimimpin bangsa, karena pemimpin adalah
sangat penting dalam kehidupan manusia. “Ada yang memimpin ada yang
pengikut, manusia harus makan dan aman. Kita tidak mungkin makan kalau
tidak punya tanah, siapa yang menjaga tanah agar tidak dicuri,”
ungkapnya. Pertanian itu, ujarnya, adalah sangat vital bagi suatu
bangsa.
Oleh karena itu, bapak-bapak pendiri bangsa Indonesia membuat
undang-undang untuk melindungi kekayaan kita. “Bumi, tanah dan air
adalah arti dari kekayaan tersebut,” tuturnya. Tidak itu saja, Prabowo
juga mengibaratkan, pada saat di pesawat pemimpinmu adalah kapten pilot.
“Tidak peduli seorang anggota DPR, seorang dirut pertamina dan
lain-lainnya. Pada saat di pesawat pemimpinmu adalah kapten pilot,”
tukasnya. Dalam pandangan Prabowo, saat ini bangsa Indonesia harus
berani.
“Meski demikian, kita tidak boleh berburuk sangka. Saat ini, rakyat
sering dibohongi, sifat kita yang pandai bicara biasanya pandai menipu,”
tuturnya. Disamping itu, Prabowo juga menyinggung mengalirnya keluar
kekayaan nasional, kekayaan nasional Indonesia tidak berada di
Indonesia, kekayaan Indonesia mengalir keluar Indonesia dan ini sudah
berjalan puluhan tahun. “Kita ibarat sapi perahan yang tidak boleh mati,
selalu dihibur, sampai sekarang tidak ada yang bisa membatah ini.
Karena hipotesa saya berdasarkan atas fakta dan data,” imbuhnya.
Prabowo menambahkan, bank dunia dan lembaga nasional, sistem ekonomi
kita salah. “Yang benar sistem ekonomi kita adalah yang berdasarkan UUD
1945 Pasal 33. “Bandara tidak boleh dikelola negara lain, sudah banyak
pelabuhan yang dikuasai negara lain. Begitu juga kebun kelapa sawit
hanya sekian persen dikuasai rakyat Indonesia. Sistem neo liberal itu
adalah salah,” terang Prabowo.
Comments
Post a Comment